[#1 Birth] Birth of the Shadow

Street-photography-by-Junichi-Hakoyama4-600x399

 

Shadow owes its birth to light. —John G.

Eksistensi seseorang ada karena seseorang yang lain. Itu fakta. Akurat. Apalagi jika kau berbicara tentangku. Bagaimana bisa aku bertahan hidup selama ini tanpa seseorang di sampingku? Nameless, itu yang sering aku dengar. Apakah aku keberatan? Aku rasa pertanyaan itu sendiri seharusnya ditujukan untuk keberadaanku.

“Kau harus percaya diri. Bagaimana bisa kau menyerahkan posisimu sebagai ketua peneliti kepadaku begitu saja? Kukira kita adalah rival?” aku ingat kau mengucapkannya sambil menghela napas kasar. Kurasa itu memang seharusnya terjadi. Setiap orang akan frustrasi jika berada di posisimu. Tapi seharusnya kau lebih dari tau. Aku punya alasan. Bagiku posisi setinggi itu tidak sebanding dengan keberadaanmu.

Di lain kesempatan kau lebih frustrasi lagi saat aku bilang aku tidak keberatan orang-orang memanggilku sebagai ‘maid’ dengan namamu sebagai awalannya. Kau bilang aku harus melawan. Tapi untuk apa? Aku pikir.

Lagi. Orang menambahi sebutanku dengan ‘slave’ juga dengan namamu sebagai awalannya. Kau bertanya lagi dan lagi kenapa aku hanya diam.

“Itu benar. Orang menyebutku seperti itu dan aku harusnya sudah cukup bersyukur. Mereka mengakuiku sebagai bayanganmu. Dan aku harus berterimakasih kepadamu. Karena keberadaanku sendiri ada karena kau yang bersinar menerangiku.”

—SM ♥

Leave a Reply ♥